Selasa, 26 Agustus 2014

HADITS KETIGAPULUH TUJUH PAHALA KEBAIKAN BERLIPAT GANDA

Label Post:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً [رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف] TERJEMAH HADITS : Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi :” Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Maka barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan kemudian dia tidak melaksanakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Jika ia berniat melakukan keburukan, kemudian dia tidak melaksanakannya, Allah mencatatkan padanya satu kebaikan yang sempurna. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu dia melaksanakannya, Allah mencatatnya sebagai satu keburukan”. (Riwayat Bukhori No : 6491 dan Muslim No : 131 dalam kedua shahihnya dengan redaksi ini). SYARHUL KALIMAT Makna dari lahfadz-lahfadz berikut : عنده "disisinya" menunjukan perhatian Allah kepada kebaikan. كاملة"sempurana" penegasan betapa besar perhatian yang di berikan Allah kepada kebaikan. الي أضعاف كيثرة “Hingga kelipatan yang banyak” di sini menggunakan kata nakirah yang berarti lebih umum dari pada kata ma’rifah. Dengan demikian, kalimat seperti ini menunjukkan perlipatan yang lebih banyak dan lebih banyak lagi. SYAHR AL-HADIST Beliau bersabda dalam masalah keburukan yang sengaja akan dilakukan olehnya kemudian tidak jadi melakukan perbuatan tersebut maka Allah mencatat baginya kebaikan yang sempurna, kemudian menegaskan jika dia melakukan keburukan tersebut maka Allah mencatatnya sebagai satu kejahatan, Allah pun mengukuhkan dengan kata wahidah “ satu saja” untuk menunjukkan kesedikitannya dan tidak mengukuhkan dengan kata kamilah “sempurna” Dia berkata tentang keburukan yang di niatkan seeorang kemudian di tinggalkannya. Allah menulis di sisi-Nya sebagai sebuah kebaikan yang sempurna. Dia menguatkan dengan kata “sempurna" dan jika mengerjakannya maka Dia menulis sebagai satu keburukan, lalu menegaskan atas sedikitnya keburukan yang di tulis dengan kata "satu" dan tidak menegaskan dengan kata sempurna. PELAJARAN YANG DI KANDUNG DALAM HADIST Hadist ini mencakup kebaikan dan keburukan, niat untuk berbuat baik dan buruk, lalu bercabang dari empat perkara : 1. Amal kebaikan : setiap kebaikan yang dikerjakan oleh seorang hamba yang mukmin akan mendapatkan sepuluh keaikan, hal itu karena tidak berhenti pada niat dan azam(tekad) tetapi diwujudkan dalam bentuk amal. dalil atas hal ini adalah dirman Allah : مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا "Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya". QS. Al-an'am : 160 Adapun pelipat gandaan menjadi tujuh ratus kali lipat bagi orang yang dikehendaki dalilnya firman Allah : مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di- jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." QS. Al-Baqarah : 261. Pelipatgandaan pahala lebih dari sepuluh kali lipat adalah berbanding lurus dengan kualitas keimanan , sempurnanya keikhlasan dan ketepatan waktu dalam mengerjakan. 2. Perbuatan buruk. Setiap perbuatan buruk yang di lakukan seorang hamba di tulis tanpa di lipatgandakan Allah berfirman ; مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ "Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)." QS. Al-an’am : 160 3. Niat untuk berbuat baik Al-hamm (niat) artinya keinginan dan maksud tekad dan perencanaan Maka barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan Allah akan menulisnya sebagai satu kebaikan. hal itu karena niat adalah sebab dan awal langkah untuk mengerjakannya, sedang sebab yang baik adalah baik. 4. Niat untuk berbuat keburukan. Jika seorang hamba berniat untuk melakaukan keburukan kemudian tidak jadi melakaukannya maka baginya di tuliskan kebaikan yang sempurna adapun yang meninggalkan keburukan setelah sebelumnya berniatuntuk mengerjakannya karena dia takut kepada makhluk atau karena wanita maka dia tidak berhak mendapatkan kebaikan, bahkan bisa di katakana dia dihukaum karena meninggalkan perbuatan tadi atas dasar niat tersebut. Syaikh Utsaimin memaparkan beberapa faedah-faedah dari hadist ini yaitu sebagai berikut : 1. Luasnya kasih sayang Allah dan rahmat Allah mengalahkan kemurkaan-Nya. 2. Manusia jika melakukan kesalahan, namun keliru secara tidak sengaja dia tidak mendapat hukuman atau tidak di siksa karenanya. 3. Seseorang yang melakukan perbuatan karena paksaan dalam bentuk perkataan maupun perbuatan maka tidak bisa di hukum atas pelanggaran yang di lakukan.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis saran dan kritik anda di sini. Harus menggunakan login akun @yahoo, @gmail, @hotmail atau yang lainnya

Silahkan berkomentar "anda sopan kami segan"