Selasa, 26 Agustus 2014

HADITS KE-18 TAQWA KEPADA ALLAH DAN AKHLAK MULIA

Label Post:

عن أبي ذر جندب بن جنادة وأبي عبدالرحمن معاذ بن جبل رضي الله عنهما عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال " اتق الله حيثما كنت , وأتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن " رواه الترمذي , وقال : حديث حسن وفي بعض النسخ : حسن صحيح Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu 'anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”. (HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih) [Tirmidzi no. 1987] SYARH AL-KALIMAT "التقوي" "Taqwa" : secara bahasa adalah menjadikan pelindung, atau batas yang menghalangi dan melindungi diri dari sesuatu yang di waspadai. حيثما كنت" " " di mana saja engkau berada", Dimanapun dan kapanpun kamu berada, disaat sendiri atau bersama-sama, ketika manusia melihatmu dan ketika mereka tidak melihatmu. أتبع" " "susullah", lakukanlah seketika (tanpa menundanya). تمحها" " "menghapuskannya" menghapusnya dari kitab-kitab malaikat pencatat amal dan mengangkat hukuman yang akan menimpa. "خالق الناس""bergaullah sesama manusia" bersungguh-sungguhlah bertingkah lakulah. خلق" " "akhlaq" perangai yang menhasilkan tabiat/kebiasaan, terkadang disifati dengan kebaikan dan terkadang disifati dengan keburukan. Al-Hasanah : yaitu seluruh perbuatan yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebaik-baik hasanah adalah taubat, istighfar,ibanah kepada Allah dengan berdzikir, mencintai, takut, berharap, semangat dalam(mencari) keutamaan dari-Nya. SYARH AL-HADIST Di dalam hadist ini terdapat tiga wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : 1. "" اتق الله حيثما كنت” Artinya " Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada" Taqwa kepada Allah adalah menjauhi hal-hal yang di larang dan melaksanakan hal-hal yang di perintahkan. Hendaknya engkau melaksanakan perintah Allah dengan ikhlas dan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, meninggalkan larangan-larangan Allah dan yang di haramkan oleh-Nya. 2. " أتبع السيئة الحسنة تمحها" Artinya " susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya" Jika kamu berbuat kejelekan maka susullahlah perbuatan itu dengan kebaikan karena kebaikan menghapus kejelekan dan hendaknya bertaubat kepada Allah karena taubat merupakan sebaik-baik perbuatan, sebagaimana firman-Nya di surat Al-Baqarah : 222. إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” 3. " خالق الناس بخلق حسن " Artinya " bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik" Wasiat yang pertama dan kedua adalah muamalah kepada pencipta sedangakan wasiat yang ketiga adalah muamalah kepada sesama hamba, dengan cara berakhlaq muliya, memujinya dan tidak menghinanya, hal tesebut bisa dilakukan dengan menampakan wajah ceria, berkata jujur, biscara baik dan semisalnya dari akhlak-akhlak yang terpuji. FAWAID AL-HADIST 1. Semangatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap umatnya mengarahkan mereka kepada kebaikan. 2. Wajibnya taqwa kepada Allah di manapun berada. 3. Kewajiban bertaqwa secara tersembunyi dan terang-terangan. 4. Penjelasan akan terhapusnya kejelekan seluruhnya dengan melakukan kebaikan. QOUL ULAMA Ibnu Abbas berkata : Al-Mutaqun : yaitu orang-orang yang berhati-hati dari adzab Allah dalam meninggalkannya dengan apa-apa yang mereka ketahui dari petunjuk, mengharap rahmat-Nya dengan membenarkan apa-apa yang datang dari-Nya. Al-Hasan berkata : Al-Muttaqun : yaitu menjauhi larangan-larangan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Umar bin Abdul ’Aziz berkata : bukanlah ketaqwaan kepada Allah itu dengan berpuasa di siag hari, tidak pula dengan shalat malam dan selainnya, akan tetapi taqwa yaitu meninggalkan semua yang di haramkan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya, baranga siapa yang di berikan kenikmatan setelah itu maka dia mendapatkan kebaikan diatas kebaikan. WASIAT TAQWA PARA SALAF Ketika Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkhutbah pada haji wada’ bertepatan dengan hari nahr(ide adha) mewasiatkan kepada manusia agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan patuh terhadap pemimpin-pemimpin mereka. Pada zaman sahabat Abu bakar ketika beliau berkhutbah “amma ba’du , Sesungguhnya Aku berwasiat kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah…..” Pada saat Umar menulis kepada anaknya (Abdullah) “amma ba’du, sesungguhnya Aku berwasiat kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena barang siapa bertaqwa niscaya Dia akan menjaganya…” Referensi : 1. Al-wazfi fi syarh arba'in an-nawawiyah Dr.Musthofa Al-Bugho dan Muhyidin Mistu, , Al-Madinah Al-Munawaroh, Maktabah Daar At-Turast. 2. Syarh Arbain an-nawawiyah li fadhilatil ulama, Mahmud bin Jamil, 1426 H, Daar Al-Mustaqbal. 3. Syarh Riadhush-sholihin , Syaikh sholih Utsaimin, Daar Al-Aqidah. 4. Kitab jami’ul ulum wal hikam, Ibnu Rajab Al-Hambali, Cet ke-2,1424 H/ 2004 M, Daar As-Salam.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis saran dan kritik anda di sini. Harus menggunakan login akun @yahoo, @gmail, @hotmail atau yang lainnya

Silahkan berkomentar "anda sopan kami segan"